Dalam studi yang melibatkan 533 orang ini, peneliti menilai tingkat ekspresi diri untuk melihat seberapa banyak orang bersikap terbuka dalam interaksi sehari-hari. Studi tersebut menyimpulkan, umumnya kita cenderung menjadi diri sendiri di depan pasangan, teman-teman, dan orangtua. Menunjukkan kepribadian kita yang sesungguhnya pada pasangan akan menghasilkan kehidupan asmara yang lebih sehat dan lebih memuaskan. Namun, pendekatan yang sama akan menjadi kontraproduktif di tempat kerja.
"Pakar pengembangan diri mungkin mengatakan bahwa rahasia kebahagiaan adalah 'menjadi diri sendiri', atau 'mengekspresikan perasaan kita yang sesungguhnya'. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak berlaku di tempat kerja," papar Dr Oliver Robinson, peneliti dari Greenwich.
Dalam beberapa situasi, senyuman yang santun atau dengan penuh kesadaran memilih untuk tutup mulut ternyata lebih kondusif untuk kesejahteraan kita daripada mengungkapkan pikiran atau perasaan kita kepada rekan kerja. Dikhawatirkan, apa yang kita lontarkan tersebut akan digunakan sebagai "senjata" untuk menusuk kita dari belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar