Pernah berbincang dengan seseorang yang tak membalas tatapan Anda
sepanjang perbincangan? Beragam pikiran bermunculan di pihak kita saat
berbicara dengan orang yang tak membalas tatapan mata, seperti, "Apakah
dia benar-benar mendengarkan?" atau "Dia niat berbincang sama saya atau
tidak, ya?"
Dr Audrey Nelson, pelatih dan pembicara mengenai komunikasi mengatakan,
kontak mata adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal terkuat dalam
komunikasi manusia. Namun, ternyata ada perbedaan mengenai kebiasaan
menatap mata lawan bicara antara pria dan wanita, berikut arti dari
tatapan itu.
Menurut studi yang dilangsungkan oleh Stephen Janik dan Rodney Wellens
dari University of Miami, Florida, saat berbincang 43,4 persen perhatian
kita fokuskan pada mata, dan sekitar 12,6 persen perhatian kita berada
pada mulut lawan bicara. Sehingga secara kasar, 56 persen perhatian
kita berada pada mata dan mulut lawan bicara.
Tentunya, bukan berarti saat bicara kita boleh menatap lamat-lamat mata
lawan bicara, karena itu juga bukan hal yang sopan. Umumnya, saat
perbincangan, tatapan mata terjadi sekitar 60 persen waktu perbincangan.
Dalam perbincangan yang berlangsung sekitar 30 detik, para peneliti
mendapati seseorang bisa menatap kurang lebih 15 titik di sekitar wajah
lawan bicaranya, seperti pojok bingkai kacamata, bibir yang bergerak,
rambut di sekitar telinga, dan lainnya.
Menaruh perhatian terhadap mata lawan bicara tidak terjadi tanpa alasan.
Ada pengertian di dalam diri kita, bahwa bagian organ tersebutlah yang
paling menyiratkan emosi. Tetapi, mengapa saat bicara dengan si dia,
ia memalingkan wajah dan matanya? Meski ia menjawab pertanyaan, tetapi
saat ia tak membalas tatapan saat kita bicara, ada rasa diabaikan.
Namun, jangan langsung membuat kesimpulan, karena menurut Nelson, ada
alasan mengapa banyak pria yang melakukan hal itu.
Nelson mengungkap bahwa kebiasaan pria dan wanita untuk menatap saat
berbincang berbeda. Bagi wanita, kontak mata berlaku sebagai pengumpulan
informasi, juga untuk membangun ikatan dan keintiman. Saat menatap
pasangannya berbicara, perempuan mencari reaksi dari pesan yang ia
sampaikan, sekaligus membangun keterikatan. Sementara bagi pria,
membalas tatapan adalah sebuah tanda tantangan dan kompetisi. Perbedaan
pemahaman mengenai cara pandang itu kadang bisa menimbulkan masalah
dalam komunikasi.
Menurut Nelson, dalam pikiran perempuan, seringkali ada asumsi bahwa
jika pria tidak mempertahankan kontak mata saat bicara dengannya,
berarti ia tidak mendengarkan. Nelson mengatakan, ini tidak selalu
benar. Kadang pria mendengarkan tanpa perlu menatap mata lawan
bicaranya. Namun, saat melakukannya, pria akan kehilangan banyak
sinyal-sinyal nonverbal lainnya. Sementara wanita tak hanya mengumpulkan
informasi melalui telinga, tetapi juga "membaca" bahasa tubuh atau
bahasa nonverbal.
Lewat hal ini, diketahui ada perbedaan cara pandang. Jika Anda dan dia
ingin sama-sama nyaman saat berkomunikasi, lakukan kompromi. Anda bisa
mengungkapkan keinginan untuk berganti tatapan dengannya, dan dia juga
harus dengan sukarela menatap Anda saat berbincang. Yang pasti, harus
ada komunikasi yang lancar saat menjalin hubungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar